DUMAI - Sabtu, 7 Juni 2025, Babinsa Koramil 03/SS melaksanakan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karlahut) kepada masyarakat pembuka lahan di Jalan Poros, RT 12, Kelurahan Tanjung Penyembal, Kecamatan Sungai Sembilan. Dalam kegiatan tersebut, Babinsa menghimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar dan menegaskan adanya sanksi hukum bagi pelaku.
Babinsa menegaskan bahwa tindakan membakar lahan memiliki dampak serius terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. "Kami tidak bosan mengingatkan warga agar jangan membakar saat membuka lahan, karena asapnya merusak udara dan bisa menyebar ke wilayah lain," ujarnya di hadapan warga.
Ia menambahkan bahwa pembakaran lahan bukan hanya tindakan keliru secara etika, tetapi juga bisa berujung pada proses hukum.
"Undang-undang sudah jelas mengatur, siapa pun yang membakar lahan bisa dijerat pidana. Ini bukan hanya imbauan, tapi ada dasar hukumnya," tegasnya.
Babinsa juga menyampaikan bahwa upaya ini adalah bagian dari langkah preventif agar tidak terjadi bencana kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami aktif turun ke lapangan agar bisa langsung menyampaikan ke masyarakat. Pencegahan lebih baik dari penindakan," katanya.
Selain itu, pendekatan yang dilakukan mengutamakan komunikasi dan pemahaman, bukan intimidasi.
"Kami ajak bicara baik-baik, karena kami tahu banyak warga belum sepenuhnya paham soal sanksi hukum. Ini bagian dari edukasi," ujarnya lebih lanjut.
Terkait situasi di lokasi saat sosialisasi berlangsung, Babinsa memastikan kondisi dalam keadaan aman dan tidak ditemukan tanda-tanda kebakaran.
"Sampai saat ini tidak ada titik api dan tidak ditemukan titik asap. Masyarakat juga merespons baik himbauan kami," jelasnya.
Ia juga mengimbau agar warga ikut aktif menjadi bagian dari pengawasan lingkungan, khususnya dalam hal membuka lahan secara legal dan aman.
"Kalau ada yang lihat, laporkan. Kita harus sama-sama menjaga daerah kita dari bencana kabut asap," ucapnya.
Mengakhiri kegiatan, Babinsa mengajak warga membuka lahan dengan cara yang lebih bijak dan tidak merusak alam.
"Buka lahan bisa, tapi jangan dibakar. Mari kita jaga alam ini demi anak cucu kita nanti," tutupnya dengan penuh harap.***
0 Komentar