DUMAI - Babinsa Kelurahan Buluh Kasap, Sertu SMP Sinaga, melaksanakan kegiatan patroli kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sekaligus pendampingan kepada petani dalam program karya nyata budidaya tanaman nenas di Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, (25/4).
Dalam keterangannya, Sertu Sinaga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mencegah terjadinya karhutla serta mendorong pertanian produktif di wilayah binaan.
“Hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk patroli sekaligus mendampingi warga yang sedang mengembangkan tanaman nenas. Ini juga menjadi bagian dari perhatian kita terhadap sektor pertanian,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya sosialisasi mengenai bahaya pembakaran lahan kepada para petani dan warga sekitar.
“Kami tekankan kembali kepada masyarakat, khususnya pemilik lahan, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Itu bukan hanya membahayakan lingkungan, tapi juga melanggar hukum,” tegasnya.
Menurut Sertu Sinaga, masih ada warga yang menganggap cara membakar lahan adalah cara cepat dan mudah dalam membuka kebun.
“Itulah mengapa sosialisasi ini terus kami lakukan. Kita harus ubah pola pikir lama dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan aman,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tindakan membakar lahan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami ingatkan bahwa membakar hutan dan lahan adalah pelanggaran yang serius. Jika tertangkap, pelakunya bisa dikenai sanksi hukum,” lanjutnya.
Selain patroli dan penyuluhan, kegiatan pendampingan budidaya nenas yang dilakukan bersama warga juga bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengetahuan tambahan kepada petani.
“Kegiatan seperti ini juga untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Kita bantu mereka agar bisa mengelola lahan secara produktif tanpa merusak lingkungan,” ujar Sertu Sinaga.
Dengan cuaca cerah dan situasi yang tetap aman tanpa adanya titik api maupun asap, ia berharap sinergi antara Babinsa dan masyarakat dapat terus terjalin erat.
“Kami ingin masyarakat merasa didampingi, bukan diawasi. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa cegah karhutla sejak dini dan tingkatkan kesejahteraan bersama,” tutupnya.***
0 Komentar