DUMAI - Pada hari Senin, 26 Mei 2025, personel Koramil 02/BK bersama tim pengamanan dari PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) melaksanakan patroli pengamanan dan sosialisasi di sepanjang jalur pipa minyak yang berada di wilayah Kelurahan Bagan Besar hingga Kelurahan Bukit Kapur, Kota Dumai.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan keamanan jalur pipa serta memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar lokasi.
Sertu Roni Sandra, Babinsa Koramil 02/BK yang turut serta dalam patroli tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinergis antara TNI AD dengan SKK Migas dan PT. PHR untuk menjaga aset vital negara.
"Kami melaksanakan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya menjaga keamanan jalur pipa dan tidak melakukan aktivitas yang membahayakan," ujar Sertu Roni.
Dalam patroli tersebut, tim menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di sekitar jalur pipa. Sertu Roni menegaskan, kepada masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di atas jalur pipa, karena itu sangat berbahaya dan melanggar aturan.
Selain itu, sosialisasi juga menekankan larangan keras terhadap upaya pengeboran ilegal maupun pengambilan besi dari fasilitas milik PT. PHR.
"Kami juga tegaskan, siapapun yang mencoba mengebor pipa atau mencuri besi, akan berhadapan langsung dengan hukum," kata Sertu Roni.
Tak hanya itu, larangan membakar sampah di atas jalur pipa turut disampaikan dalam rangka mencegah potensi kebakaran.
"Kami sampaikan juga kepada masyarakat agar tidak membakar sampah di atas jalur pipa, karena bisa menyebabkan ledakan atau kebakaran," imbuh Sertu Roni.
Rute patroli dimulai dari Jalan Soekarno Hatta KM 19 di Kelurahan Bagan Besar dan berakhir di Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Bukit Kapur. Sepanjang rute tersebut, tidak ditemukan adanya kejadian menonjol ataupun potensi gangguan keamanan.
“Situasi aman dan terkendali selama patroli berlangsung, tidak ada hal yang mencurigakan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat melalui pendekatan persuasif di lapangan.
“Kami ingin masyarakat merasa dilibatkan dan punya tanggung jawab bersama untuk menjaga aset negara ini,” tutup Sertu Roni Sandra.***
0 Komentar